Oleh Amalia Indah Akrima Tim Penulis Komunitas penulis Pinggiran Indonesia
Aku membacamu dari sedih dan air mata
Katanya engkau terlunta bagai sebatang karaTat kala engkau merenung ....Tentang tanah pusara
Di tinggal pergi hingga tembang cinta tak lagi menggema
Dari riuh canda tak ada lagi tawa
Lantas tidurmu kerap terjaga tiap kali datang dahaga
Saat itu pula kau tafsir dirimu hingga puncak suarga
Duhh...
Kenapa pula kau lalui jalan nestapa ???
Selanjutnya,.. keringat, air mata menjadi garam
Kau pulas pada sepatu merah,gaun merah
Mencari pelarian di titik nol dalam lingkaran kelam
By : Amalia Indah AkrimaEditor : Kamaradanu Kamaheman pada 25 Juni 2011 di Jakarta
Aku membacamu dari sedih dan air mata
Katanya engkau terlunta bagai sebatang kara
Di tinggal pergi hingga tembang cinta tak lagi menggema
Dari riuh canda tak ada lagi tawa
Lantas tidurmu kerap terjaga tiap kali datang dahaga
Saat itu pula kau tafsir dirimu hingga puncak suarga
Duhh...
Kenapa pula kau lalui jalan nestapa ???
Selanjutnya,.. keringat, air mata menjadi garam
Kau pulas pada sepatu merah,gaun merah
Mencari pelarian di titik nol dalam lingkaran kelam
By : Amalia Indah Akrima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar